Senin, 20 Jumadil Akhir 1435 H / 21 April 2014 06:49
Foto ilustrasi |
Aksi berjalan kaki dimulai dari HI ke Istana Negara ini rencananya akan di ikuti oleh 1000 pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pelajar Mahasiswa Indonesia untuk Kemerdekaan Berjilbab. Mereka terdiri dari beberapa organisasi pelajar dan mahasiswa seperti PII, IPPNU, IPM, ROHIS, KAMMI, HMI MPO, dan FSLDK
Ketua V PB PII Bid.Komunikasi Umat Helmi Al Djufri dalam keterangannya telah menginstruksiakn kepada organisasi-organisasi yang tergabung dalam Aliansi untuk menerjunkan personelnya Senin esok.
Helmi mengungkapkan paling tidak ada dua isu utama yang akan dibawa dalam aksi esok. Pertama, mengusung isu kebebasan berjilbab di sekolah bagi para siswi Muslimah. Sebagaimana diketahui, sudah lebih dari 20 tahun, imbuh Helmi, pelajar Muslimah tidak bisa memakai jilbab di sekolah-sekolah negeri (SMP,SMA,SMK) di Bali. “Berdasar data investigasi tim advokasi, tidak lebih dari 10 sekolah negeri yang membolehkan. Sisanya pelarangan secara lisan dan tulisan (peraturan sekolah),” ujarnya.
Kedua, isu pelarangan jilbab di berbagai instansi pemerintah maupun kantor swasta. “Poros mahasiswa mengangkat isu kemerdekaan berjilbab bagi Muslimah di instansi pemerintah seperti Polwan,TNI, dan BUMN,” kata Helmi.
dikutif dari arrahmah.com dengan perubahan.
0 komentar:
Posting Komentar